Karya Tulis Guru Perintis Bulan November. Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) V 2022 SMP Negeri 3 Padalarang.

Karya tulis Kelompok Chairil Anwar
Bulan: November 
Guru pembimbing: Dra. N. Ermin H
1. Jenis karya: Puisi
Karya: Dra. N. Ermin H
Kelompok: Chairil Anwar 
Judul: Seuntai Do'a

Isak tangis membahana
Jiwa raga terhimpit nestapa
Ke mana harus menghiba
Jika tangan kaki berdarah tertatih-tatih...

Tak ada yang berharap 
Petaka gempa ini terjadi
Sang pencipta mulai memberi
Ujian buat semua insan sekitar
Apa daya kami,hanya berserah diri
Hanya bisa mengusap air mata darah ini.. 

Kerusakan dimana-mana
Jeritan anak-anak tak berdosa
Raungan ibu memapah anak
Dengan sebelah tangan melambai
Meminta pertolongan
Hanya sekejap porak poranda
Hancur sudah naungan
Rata dengan pijakan

Cianjur yang tenang menjadi gulana
Cugenang yang sejuk jadi petaka
Semua roboh,hancur lebur

Hanya seuntai do'a kami semua
Mengiringi pedihnya rasa
Semoga pertolonganMu Ya Tuhanku...
Segera mendekap kembali umatmu...
Yang selalu khilap...

Ampuni kami
Lindungi kami
Yaa Raabku...
Aamiin....

               Cianjur,21 Nov.2022
.
Jenis Karya : Puisi
Penulis : Rafika Ayu Fitriani, S.Pd
Judul : Di Sini Sunyi

Rebasan air hujan
Menemani aku yang gamang
Tentang risak yang merasuk
Menyayat hati dalam nyenyat
Senyapnya malam ini
Dinginnya menyumsum
Aku tak sanggup jika kala ini sendiri
Tapi aku tak butuh bising yang pusing
Aku butuh ramai untuk selesai
Apa aku harus menuju kota? Atau desa?
Tempat manapun aku tak suka
Aku ingin beristirahat dari penat
Tapi tak ingin sepi seperti disini
Di sini ramai kawan tapi berhati lawan
Di sini ramai tapi tak damai
Aku ingin pindah berlari
Tapi tak ingin berlari sendiri
Temani aku! Tolong!
Karena nyenyat ini buatku tak nyenyak
Dan sepi ini buat hati jadi sunyi
.
Jenis Karya : Pantun
Penulis : Rafika Ayu Fitriani, S.Pd

(1)
Hewan menghindar dari pemburu
Malah berlari ke pemangsa
Kawan, selamat hari guru
Cerdaskanlah anak bangsa

(2)
Seketika ingin ke Cianjur
Hanya untuk beli asinan
Ketika Tuhan mulai menegur
Kita harus perkuat iman
.
Jenis karya : Pantun
Nama penulis : Asti Indriani,S.Pd
Kelompok : Taufiq Ismail
Judul : Nasihat
25 November 2022

Raja itu petarung tangguh
Latihan pun tak dibatasi
Belajarlah sungguh-sungguh
Dengan mengukir prestasi

Ada turis memegang berang-berang
Berbahasa Indonesia dengan fasih
Kalaulah sudah dibantu orang
Jangan lupa ucapkan terima kasih 

Jenis karya : Puisi
Nama penulis : Asti Indriani,S.Pd
Kelompok : Taufiq Ismail
Judul : Siang Itu
25 November 2022

Senin siang itu,
Tak ada tanda-tanda tersirat
Hilir mudik, hiruk pikuk aktivitas biasa
Tak terbersit sedikit pun akan terjadi! 

Sampai pada... Teng! 
Waktunya tiba... ! 
Alloh pun guncang kan bumi pertiwi! 
Seketika, senyum menjadi tangis
Tawa, menjadi duka
Ceria, menjadi merana

Ya Alloh... Ampunilah kami
Lindungi kami.... 
Jadikan ujian ini menjadi tanda bagi kami
Untuk perkencang ibadah kami
Giatkan sedekah kami
Karena... 
Hidup memanglah sementara
Akan ada akhirnya... 
.
Jenis karya : Fabel
Nama penulis : Nani Yuhaeni,S.Pd
Kelompok : N.H Dini
Judul : Anak Macan
Dongeng hadiah ulang tahun untuk “MojangAlit”ku
Di tepi sebuah telaga di tengah rimba raya berkumpulah para orang tua hewan. Sambil minum
sesuai dengan tempat yang telah mereka sepakati, mereka berbagi ceritadan kebanggaan yang
wajar tentang anak-anak mereka.
BundaAngsa : “Anakku sekarang ada empat lihatlah mereka sedangsenang-senangnya menari di
air, sebenarnya aku khawatir ada buaya jahat yang mengintainya, tapi biarlah takdir yang
menetapkan, karena hidup singkat dan disyukuri dengan bahagia lebih berarti daripada panjang
umur dalam keresahan dipenjara angan-angan.”
Mama Ayam: “Benar bunda, lihatlah anakku ada tersisa enam, sudah dua yang hilang atau
tersesat karena tidak bisa ku awasi semua, mereka lagi lincah lincahnya mencari makan sendiri,
saya sudah teriak-teriak untuk tidak jauh dari pandangan, tapi kadang mereka lupa bahwa
cerewetnya ibu adalah untuk keselamatan. Sedih rasanya kehilangan yang sangat kita saying tapi
kalau kita hanya terbelenggu dengan yang hilang, bagaimana dengan yang tersisa yang lebih
memerlukan perhatian dan perlindungan, saya harus focus kepada mereka supaya tidak pernah
lagi ada kehilangan.”
IbuKijang : “Musim ini aku membesarkan dua anak, syukurlah dua-duanya lincah di padang
rumput, takdir mereka memang sudah bisa berlari sesaat setelah lahir, tapi walaupun begitu
bukan berarti hidup lebih aman dan rejeki kebahagian lebih dari mereka yang harus menetas dari
telur, setiap mahluk lahir dengan ketentuan dan takdir yang telah ditentukan oleh tuhan yang
maha kuasa, mereka diberi bahagia dengan cara yang berbeda, rejeki dan kebahagian tidak akan
pernah tertukar.”
Sedang asyik-asyiknya mereka bercerita tiba-tiba datang Induk babi dan gerombolan anakanaknya.
“Minggir-minggir anak-anakku perlu tempat, area ku tidak cukup, lihatlah aku punya sembilan
anak.”
Ibu babi yang sombong itu melanjutkan teriakannya,.
“Lihatlah aku ibu yang baik, mengajarkan anak-anakku makan apa saja tidak peduli baik atau
buruk, anakku banyak dan gemuk-gemuk”
Tepi telaga yang tadinya tenang berubah menjadi gaduh, anak-anak babi yang tidak diajarkan
tata krama, masuk begitu saja ke dalam telaga membuat air yang tadinya jernih berubah jadi
kubangan lumpur yang teraduk-aduk oleh anak-anak babi.
Keluarga binatang lain merasa terganggu, tapi mereka tidak bisa berbuat banyak karena bukan
mereka yang mengatur kesepakatan tempat minum di tepi telaga tersebut. Melihat yang lain
minggir Babi tambah merasa berkuasa, sampai tiba-tiba terdengar suarageraman,.
“Grrmmm”..
Induk babi terkejut ia melihat ibu macan tua yang malas-malasan sedang duduk di batu agak jauh
dari tepi telaga, tapi dengan kesombongannya induk babi itu berkata:
“Hai,.Macan tua, sedang apa kamu di sana?”
“Kenapa tidak berkumpul di sini bercerita tentang anakmu, sudah tidak punya anak ya?”
Tambahnya dengan nada mengejek.
Macan tua itu bangkit, diikuti seeko ranaknya yang tadi tidak terliha dibalik batu. Anak macan
yang dengan lucu mengejar dan mempermainkan ekor ibunya, anak macan itu bermain tanpa
mempedulikan situasi sekitarnya yang sedikit riuh karena tingkah induk babi.
Dengan tenang Ibu Macan itu berkata“ Aku sudah tua, anakku yang besar sedang belajar
memulai hidup di tempat lain. Anakku disini hanya satu, Dia belum mengerti apa-apa,Dia hanya
satu tapi Anak Macan, satu anak macan yang akan menjaga ketentraman hutan dan telaga ini
untuk semua binatang”
“Aku tidak berkumpul karena tidak mau keisengan anakku mengganggu ketentraman yang lain”
Induk bab imulai gelisah.
“Jadi ajari anak-anakmu yang Sembilan untuk menghormati binatang lain jangan sampai mereka
diusir dari hutan ini oleh anakku yang akan meneruskan menjaga hutan ini”
“Anakku hanya satu tapi Anak Macan”!
Akhirnya Induk Babi dan Sembilan anaknya kembali ke area yang telah ditetapkan, dan binatang
lain dapat kembali menikmati telaga dengan damai.


Pantun Literasi 
Nama : Dewi Risniawati,S.Pd
Kelompok:Amiry Pire 

Tantangan Membaca Bandung Barat
Kerennya wacana adiwiyata
Janganlah engkau merasa berat
Karena bersama pasti bisa


Bumbu lada buat dendeng ikan
Tahu menahu takaran cita rasa
Guru siswa bergandeng tangan
Bahu membahu budayakan membaca


Susuk wajan alat berperang
Bubur pacar tampilnya indah
Buku bacaan membuat senang
Pelipur lara hati nan gundah 


Seledri diolah jadi minuman
Luar kata agar berasa
Literasi Sekolah jadi acuan
Agar kita gemar membaca
Pepes peda tanpa merah
Gurami diolah cantik 
SMP tiga takkan menyerah
Tuk raih Sekolah Inovatif


Nama : Sri Wahyuningsih.S.Pd
Judul: Prinsip Kebahagiaan 
 Kelompok: Amir Hamzah 

   Prinsip Kebahagiaan 

* Jangan pernah membenci siapapun meski mendzolimi hak mu.
* Jangan panik meski deritamu memuncak.
* Hiduplah sederhana meski status mu atau pangkat tinggi. 
* Berharaplah kebaikan meski ujiannya bertubi-tubi.
* Berikan sebanyak yang kamu punya meski kamu sedang kesulitan. 
* Senyumlah meski hatimu mengucurkan darah karena terluka. 
* Jangan hentikan doa mu untuk saudara yang sedang kesulitan.

Nama: Yudi Cahyadi,A.Md, S.P.d
Kelompok Helvy Tiana Rosa
Judul: Angger

Duhai angger malang kerik
Jadikan aku nahkoda dalam perjalananmu
Jadikan imam dalam menuntun sujudmu
Aku tak bertahta
Hanya bersemayam di ribuan singgasana

Aku tak berharta
Hanya mampu menghadiahimu gunung emas dan permata
Kemolekan parasmu
Membuat Indra durjana tetap menatap

Duhai angger malang kerik
Jadikan aku pelabuhan terakhirmu
Pelindung dalam pengembaraanmu
Malang celaka raja genggan
Anak terbelit tunjang hilang
Angan angger angel terkenag




Nama : Mirna Nur Mirazna S.Pd
Judul: Motivasi Hidup agar Semangat dan Sukses
Kelompok: Hamka 

- Berhenti Mennyalakan Segalanya
- Ambil Risiko dan Bermimpi Lebih Besar 
- Lakukan Apa yang Membuatmu Bahagia
-Jangan Pernah Menyerah Apapun yang terjadi
- Nikmati dan Hargai Perubahan dalam Kehidupan 
- Memaafkan Membuatmu Menjadi Pribadi yang Semakin Kuat
- Selalu Berubah kearah yang lebih baik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Kelompok Helvy Tiana Rosa Bulan Maret. Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) V 2022-2023 (SMP Negeri 3 Padalarang).

ARTIKEL : Gelora Minat Baca dalam Gerakan Literasi di Sekolah Oleh Tim Kacamata SMPN 3 Padalarang

Karya Tulis Kepala Sekolah dan Guru Perintis SMP Negeri 3 Padalarang Bulan Maret 2023.